Jumat, April 29, 2011

GERBANG LOGIKA-PART2


Gerbang NAND


Gerbang NAND terdiri dari gerbang AND dan NOT yang digabungkan. Ini berarti output dari gerbang ini akan menghasilkan nilai yang berkebalikan dari gerbang AND.




Dari gambar, masukan berupa A dan B yang hasilnya pada titik X sebagai keluaran dari gerbang AND, kemudian titik X menjadi masukan dari gerbang NOT (pembalik), sehingga keluarannya menjadi:

A
B
X
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0

Dari table diketahui bahwa gerbang NAND hanya akan bernilai 0 apabila semua masukannya bernilai 1.

GERBANG NOR


Sama halnya dengan gerbang NAND, gerbang NOR merupakan gerbang OR yang digabungkan dengan gerbang NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR, yaitu:

A
B
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0

Jadi keluaran dari gerbang NOR akan bernilai 1 hanya jika semua masukkannya bernilai 0.

GERBANG OR EKSKLUSIF (XOR)

Gerbang XOR kadang sering disebut sebagai “gerbang setiap tapi tida semua”. Maksudnya, keluaran dari gerbang ini akan bernilai 1 hanya jika salah satu masukannya bernilai 1.


Table kebenarannya adalah:

A
B
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0


GERBANG NOR EKSKLUSIF (XNOR)


XNOR merupakan gerbang XOR yang digabugkan dengan gerbang NOT, sehingga keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang XOR, table kebenarannya:

A
B
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1


Senin, April 25, 2011

GERBANG LOGIKA - PART 1


GERBANG AND
Gerbang AND kadang – kadang disebut “gerbang semua atau tidak”. Gerbang ini bekerja seperti saklar yang dipasang secara seri, dengan keluarannya adalah sebuah lampu. Untuk menghidupkan lampu tersebut, satu-satunya cara adalah dengan memasangkan semua saklar pada keadaan tertutup. Karena jika salah satu saklar dalam keadaan terbuka, maka lampu tidak akan menyala. Atau seperti halnya saat kita mengalikan angka 1 atau 0. Agar hasil kalinya adalah 1, maka masukannya harus 1 juga.
Begitu juga pada gerbang AND, keluaran hanya akan bernilai logika 1 hanya jika semua masukan adalah 1. Simbol gerbang AND dua masukan adalah :

Sedangkan table kebenaran untuk gerbang AND 2 masukan adalah:

A
B
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
*catatan: apabila terdapat table kebenaran yang tidak berisi nilai 0 atau 1, maka taber kebenaran tersebutbiasanya bertuliskan rendah atau tinggi. Rendah=0, sedagkan tinggi = 1.

Agar lebih mudah diingat, gerbang AND bernilai 1 jika kedua masukan bernilai 1.

GERBANG OR
Gerbang OR disebut juga sebagai “gerbang setiap atau semua”. Jika diasumsikan pada dua buah saklar, maka saklar tersebut harus dipasang secara parallel. Untuk menghidupkan lampu, paling tidak ada salah satu atau kedua saklar yang harus dalam keadaan tertutup. Atau jika diasumsikan pada sebuah operasi aritmatika, gerbang OR sama dengan penjumlahan angka 1 dan 0.
Simbol gerbang OR dengan dua masukan adalah:

Sedangkan table kebenaran dari gerbang OR adalah:

A
B
Y
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1

Secara singkat, agar mudah diingat, gerbang OR hanya akan bernilai 0 jika semua masukannya 0.

GERBANG NOT
Jika pada 2 buah gerbang yang telah dijelaskan terdapat 2 buah masukan, maka pada gerbang NOT hanya terdiri dari 1 buah masukan. Gerbang NOT berarti tidak, atau negasi atau pembalik dari input.
Simbol dari gerbang NOT adalah:

Sedangkan untuk table kebenaran dari gerbang NOT hanya terdiri dari 2 kondisi, yaitu:

A
Y
0
1
1
0

Minggu, April 24, 2011

HEXADESIMAL & OCTAL

HEXADESIMAL

Sistem Bilangan Hexadesimalmenggunakan 16 simbol 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F disebut system dasar 16. Pada Tabel yang ditunjukkan di bawah, menyatakan bahwa hexadecimal adalah ekivalen dengan biner untuk 0 sampai 17. Perlu dicatat bahwa huruf “A” merupakan singkatan untuk 10, “B” untuk 11, dan sebagainya. Kelebihan dari system decimal adalah mampu mengubah secara langsung dari biner 4 bit. Sebaga contoh bilangan biner 4 bit 1111 merupakan “F” untuk bilangan Hexadesimal. Notasi hexadecimal khususnya digunakan untuk menyatakan bilangan biner. Sebagai contoh, bilangan Hexadesimal A6 akan menyatakan bilangan biner 8 bit 1010 0110. Notasi hexadecimal digunakan secara luas dalam system yang berdasarkan mikroprosesor untuk menyatakan bilangan biner 8-bit,16-bit, atau 32-bit.

DESIMAL
BINER
HEXADESIMAL
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
16
17
1000
1001
10
11

Yang perlu diperhatikan adalah bilangan hexadecimal setelah F bukan G, tetapi 10.
Untuk menyatakan dasar suatu angka, kadang-kadang ditambah susscript angka tersebut. Subscript tersebut misalnya 1010 menyatakan bilangan decimal 10. 102 menyatakan angka 10 dalam system biner yang jika diterjemahkan ke decimal adalah 2. 1016 menyatakan bilangan 10 dalam hexadecimal yang jika diubah ke system decimal menjadi 16.
Dari bilangan biner ke hexadisemal dapat diubah dengan cara mengelompokkan dulu bilangan biner tersebut menjadi 4 digit. Kemudian baru diubah menjadi bilangan hexadecimal. Misalnya:
10111001112, dikelompokkan menjadi 4 digit dari digit paling kanan, menjadi  0010 1110 0111. Setelah itu diterjemahkan menjadi:
00102 = 216
11102 = E16
01112 = 716
maka, bilangan hexadecimal dari 10111001112 adalah 2E716

OCTAL
Jika untuk mengubah bilangan biner ke hexadecimal, bilangan biner tersebut dikelompokkan menjadi 4 digit, sedangkan untuk mengubah bilangan biner ke octal bilangan tersebut harus dikelompokkan menjadi 3 digit. Dari bilangan 10111001112 dikelompokkan 3 digit dari kanan menjadi 1 011 100 111. Maka:
12 = 18
 0112 = 38
 1002 = 48
 1112= 78
Sehingga 10111001112 adalah 13478

Tabel Bilangan Octal
DESIMAL
BINER
OCTAL
0
1
2
3
4
5
6
7
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
001 000
001 001
001 010
001 011
001 100
001 101
001 110
001 111
010 000
10
11
12
13
14
15
16
17
20

BILANGAN BINER

Pengkonversian Biner ke Desimal
Bilangan biner hanya terdiri dari angka 0 dan 1. Pada bilangan decimal dikenal istilah nilai bilangan. Misalnya, angka 648, nilai bilangannya adalah648=600+40+8. Atau dapat dituliskan 648= 8x100+ 4x101 + 6x102.
Seperti halnya decimal, maka dalam biner juga dikenal istilah nilai bilangan.istilah ini juga digunakan untuk mengkonversi bilangan biner ke decimal. Misalnya 1011b= 1x20 + 1x21 + 0x22 + 1x23=1+2+0+8=11d

          Pengkonversian Desimal ke Biner
Contohnya adalah mengubah angka 13d menjadi biner

Perhatikan bahwa 13 pertama kali dibagi dengan 2, memberikan hasil 6 dengan sisa 1. Sisa ini menjadi bagian 8-an dalam biner. Kemudian 6 dibagi 2 dengan sisa 0, menghasilkan 3. Sisa ini menjadi bagian 4-an. 3 dibagi 2 menghasilkan 1 dengan sisa 1. Sisa ini menjadi 2-an. Kemudian 1 dibagi 2 menghasilkan 0 dengan sisa 1. Sisa ini menjadi 1-an. Kita berhenti apabila hasil banginya menunjakkan angka 0. Dari susunan sisa-sisa tersebut, maka didapat 13d=1101b.

       Penjumlahan Bilangan Biner
Untuk menjumlahkan bilangan biner, pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner, yaitu:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 dan menyimpan 1.

Sebagai contoh
1     1  1 1 1     --> simpan
01011011    -->bilangan biner untuk 91
01001110+  --> bilangan biner untuk 78
10101001    -->bilangan biner untuk 169

            Pengurangan Bilangan Biner
Seperti halnya bilangan decimal, jika digit biner yang dikurangkan lebih kecil dari digit decimal yang akan dikurangi, maka terjadi konsep peminaman. Digit tersebut akan meminjam 1 dari digit sebelah kirinya.
Bentuk umum dari pengurangan adalah:
0 – 0 =0
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 dengan meminjam 1 digit dari sebelah kirinya.

Contohnya adalah:
           1 1      -->    pinjam
1111011   -->   decimal 123
  101111+    decimal 41
1001100     decimal 76


sumber: 
Torkheim,Roger L.1990. Elektronika Digital Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga
Ro'uf, Abdul. 2008. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengenalan Komputer. Yogyakarta: D3 ELINS,FMIPA,UGM